PROSES PRODUKSI (
Production Procces )
- Pengertian Proses
Produksi
Proses produksi adalah
urutan atau usaha yang dilakukan untuk menghasilkan produk (baru) yang telah
direncanakan yang berasal dari pengolahan satu atau lebih bahan dasar atau
bahan baku.
- Proses Produksi
Busana Industri
1.
Pattern
Maker
Tugas utama dari bagian ini adalah membuat dan
menggandakan pola, serta menyusun panel dalam marker
untuk mengoptimalkan efisiensi penggunaan fabrics. Pada saat order baru datang, bagian ini menerima detail
order dan mini marker dari buyer (
hanya buyer tertentu yang memberikan mini marker ). Mesin Gerber
Garment Technology (GGT) akan melakukan editing mini marker ntuk mendapatkan
efisiensi yang lebih baik dari marker tersebut. Dengan
efisiensi yang optimal maka konsumsi material
juga akan lebih optimal, selama masih dalam batas toleransi dan allowance. Biasanya efisiensi marker berkisar 75 –80%. Jika buyer
tidak memberikan mini marker, mesin Gerber
akan membuat marker sendiri dengan spesifikasi dari buyer. Mini marker biasanya dicetak dalam kertas A4 dan didistribusikan ke
bagian cutting. Cutting akan menyusun cutting
list, material consumption,
spreading report dan material report. Setelah mini marker disetujui oleh pimpinan cutting
dan menerima material consumption dari cutting, pola dicetak dengan marker yang
berukuran aktual dengan mesin GG.
a)
Macam-macam
Marker Layout
Gambar 1.
Nap One Way
Spread
: Face One Way, Nap One way (for high Quality)
Gambar 2. Nap
Either Way
Spread : Face
One way, Nap Up and Down
Gambar
3. Open, Nap Either Way
Spread :
Face to face, Nap Up and Down
2.
Sample
Room
Bagian ini mempunyai tangung jawab dalam membuat
sample produk garmen sebelum masuk ke bagian
produksi. Sample room bersifat independen karena bagian lain tidak terlibat dalam proses pembuatan sample ini.
Setelah menerima
original sample dari buyer bagian ini akan membuat sample dengan menggunakan fabrics yang karakteristiknya mirip dengan
material sesungguhnya, sample ini disebut counter
sample yang kelak akan didiskusikan dengan buyer. Setelah buyer setuju kemudian bagian ini membuat Pre Production
Sample (PPS) dengan menggunakan fabrics sesuai
spesifikasi dari buyer. PPS ini kemudian didstribusikan ke Marketing, representative buyer, maupun ke buying
agent. Dari PPS ini sample room akan
menentukan proses kritikal, flow proses, jenis mesin dan aksesories maupun attachment yang digunakan dengan koordinasi dengan bagian
Industrial Engineering.
3.
Cutting
Bagian ini merupakan bagian pertama dalam proses produksi
yang mempunyai job utama memotong material
meliputi : fabrics, lining atau interlining untuk
dijadikan panel yang siap untuk dilakukan proses
penjahitan. Perlakuan dan teknik pemotongan setiap fabrics bervariasi tergantung dari karakteristik fabrics.
Maka dari itu pada bagian ini diperlukan skill operator
yang bagus dan mempunyai keahlian yang diatas standar. Dalam melakukan pekerjaannnya bagian ini berkerjasama
dengan planning , sample room
dan pattern maker.
Proses penerimaan material berupa fabrics di bagian ini
dimulai dengan proses transfer material
dari gudang fabrics yang berada di bagian terpisah. Setelah menerima barang dari gudang tersebut, akan dilakukan beberapa tahapan
proses diantaranya :
-
Spreading
: fabric digelar secara manual
atau dengan alat bantu berdasarkan karakteristik
fabrics.
-
Cutting : fabrics dipotong sesuai dengan pola menjadi
beberapa panel.
-
Repinning
: menyusun kembali panel yang
sudah dipotong ke dalam beberapa block,
perlakuan ini dikhususkan fabrics dengan corak bergaris atau kotak .
-
Numbering
: penomoran atau pemberian kode
pada setiap panel, dengan tujuan untuk
menghindari permasalahan di proses selanjutnya pada saat penggabungan panel, misalnya : jika dijumpai warna belang ,
corak tidak sesuai dll.
-
Bundling
: melakukan proses
pengelompokkan panel berdasarkan tipe fabrics, ukuran, warna dan jumlah dengan tujuan untuk mengontrol
masing masing panel pada saat dijahit.
-
Ironing : menyetrika interlining sebelum proses fusing
dan mengabungkan dengan fabrics. Tujuan proses
ini adalah untuk merekatkan dan menempelkan interlining pada panel.
-
Fusing : memanaskan dan mengepres panel dan
interlining, dilakukan setelah panel
fabrics dan interlining di setrika dan diberi kode. Tujuannya adalah memperkuat daya rekat interlining terhadap panel.
-
Embroidery
: secara umum bordir adalah
merek atau label dari buyer yang direkatkan pada
panel. Biasanya proses ini dilakukan oleh sub contractor.
-
Sloper : Mengepaskan / Refitting panel terhadap proses
pola.
-
Loading
ke sewing : mengirim potongan
panel dan komponennya dalam bundle ke bagian
sewing .
4. Sewing
Merupakan bagian produksi setelah cutting yang
melakukan proses pembuatan garmen
dengan menggabungkan beberapa panel menjadi sebuah produk berupa baju, shirt, skirt, dress, pants, vest, skort, jacket atau produk garmen lain yang sesuai dengan spesifikasi detail yang sudah ditetapkan dengan buyer. Sewing
merupakan proses utama dari keseluruhan proses
produksi garmen dan terdiri dari beberapa operasi yang memerlukan karyawan banyak.
-
Sewing bekerja sama dengan Planning memberikan Detail
Order (DO) termasuk comment dari buyer.
-
Planning
memberikan material
requesition (MR) yang memuat materi yang dibutuhkan.
-
Planning
memberikan seluruh informasi
dari buyer ke bagian sewing berupa comment atau
tambahan informasi mengenai sample. Dan sample yang telah disetujui oleh buyer tersebut menjadi referensi bagi
sewing.
-
Panel yang
telah dipotong dan di beri fusing di transfer ke bagian sewing dan dilakukan per style atau per lot untuk menghindari
tercampurnya panel satu jenis dengan jenis
lainnya.
-
PPS atau
pilot adalah contoh garmen yang dibuat oleh line pilot atau supervisor atau berdasarkan sample yang telah disetujui buyer. Tujuan
dibuatnya PPS adalah untuk menemukan kesulitan saat menjahit,
menentukan time study, menentukan work
study , keakuratan spesifikasi ukuran , dan sebagai petunjuk untuk membuat pre lay out mesin.
-
Pengecekkan
PPS / Pilot dilakukan oleh kepala departemen sewing, sample room dan QC
buyer. Masing masing pihak tersebut memberikan informasi tambahan, menentukan proses kritikal dan
memberikan solusi atau metode kerja yang
benar berkenaan dengan tingkat kesulitan produk yang akan dibuat.
-
Bagian Industrial
Engineering akan terlibat dalam proses tersebut dengan memberikan gambaran mengenai hasil time study dan method
study serta lay out mesin. Setelah semua
proses tersebut dilalui, manajer sewing akan memberikan keputusan bahwa proses produksi massal segera
dimulai.
5.
Finishing
Merupakan bagian terakhir dari urutan proses produksi
yang mempunyai tugas utama memastikan bahwa produk
yang akan dikirim dalam keadaan yang baik dan sempurna dari segi mutu, penampilan dan kesesuaian dengan
spesifikasi pengepakkan yang telah ditentukan oleh
buyer. Tahapan proses yang pada umumya dilakukan oleh beberapa produsen garmen adalah:
-
Bahan baku
dalam proses finishing berupa brand label, price tag ditransfer
dari store dan dilakukan pencatatan.
-
Button
hole process menggunakan mesin
button hole dimana ukuran lobang disesuaikan
dengan spesifikasi ukuran yang ditentukan buyer.
-
Attach
button adalah proses memasang
kancing dengan button stitch machine.
-
Attach
shoulder pad, hanya style
tertentu yang menggunakan shoulder pad, tergantung dari design. Proses ini menggunakan mesin bartack
atau button stitch machine yang dimodifikasi.
-
Trimming, membuang semua sisa benang yang masih menempel
pada garmen. Ada juga garmen yang dilakukan proses
pembersihan kotoran berupa debu, sisa benang,
sisa fabrics dengan menggunakan blower.
-
Metal
Detector, memasukkan produk
garmen kedalam alat untuk memindai adanya logam
atau komponen yang tidak diinginkan yang membahayakan customer misalnya: patahan jarum jahit. Proses ini
merupakan proses sampling dan bersifat
optional .
-
Ironing, atau proses setrika dilakukan dengan menggunakan
2 metode yaitu :
a. Melakukan kontak setrika langsung dengan garmen
contohnya yang terbuat cotton.
b.
Steam
iron, dengan menggunakan uap
panas untuk menghindari kekerutan fabrics
misalnya viscose.
o
Khusus
garmen yang terbuat dari soft fabric yang mudah kerut, proses penyetrikaan dilakukan setelah ditransfer dari sewing sebelum
pembuatan lubang kancing,
o
Memasang
identitas produk garmen berupa :
1) Price tag , label harga jual garmen di toko atau retail.
2)
Hang Tag
, memuat merk atau logo
produsen .
3)
Brand
label atau label yang memuat
lambang atau logo atau merek.
-
Garmen
dilipat secara manual sesuai dengan detail dari buyer dan tidak semua produk garmen dilipat karena ada garmen yang digantung
dengan memakai hanger.
-
Polybag, garmen dimasukkan ke dalam kantung plastik
untuk menghindari debu dan pemasangan stiker di
polybag.
-
Produk
akhir / finish good siap dikirim ke packing untuk dipack dengan
kardus.
Peranan bagian Quality
Control di area finishing biasanya dilakukan setelah proses trimming atau proses setelah pamasangan label
sebelum masuk ke polybag.
Fungsi QC lebih
cenderung sebagai penjamin mutu barang sebelum dikirim ke packing atau sebagai Quality Assurance. Dalam setiap line
di finishing ditempatkan seorang QC operator untuk menjamin kualitas garmen yang dihasilkan
sesuai dengan persyaratan buyer.
6. Quality
Control
Beberapa job description dari bagian pengawasan kualitas
ini adalah:
Melakukan koordinasi dengan perwakilan buyer ketika order
datang dalam hal memastikan kualitas produk
garmen.Menerima dan melakukan inspeksi bahan baku ( fabrics dan benang ). Melakukan
pemeriksaan production pilot dan produk dari produksi massal. Biasanya QC akan
memproduksi beberapa produk sebagai sample dan membandingkannya dengan PPS, jika production pilot memiliki
hasil produksi yang bagus baru produksi
massal dapat dimulai. Biasanya ada beberapa sub dari bagian ini:
QC in line QC atau Roving QC adalah personel QC yang berada di setiap line dan melakukan pengecekkan di setiap operasi sewing.
QC end line,
adalah personel QC yang berada di ujung proses sewing line dan memeriksa satu bagian produk garmen secara keseluruhan.
Jika dijumpai cacat produk atau defect akan
dikembalikan ke sewing line dengan segera untuk dilakukan perbaikan.
Quality Assurance, sub bagian ini di beberapa perusahaan ada yang berdiri sendiri atau dibawah bagian QC. Biasanya QA ada di bagian Finishing dan berkordinasi dengan QC line.
C. Karakterisitik Busana Industri
Busana industri
adalah pakaian yang dibuat secara massal untuk dijual
dalam keadaan siap pakai. Busana industri tidak diukur menurut pesanan
perorangan, tetapi menurut ukuran yang sudah ditentukan atau menggunakan ukuran
standar (S, M, L, XL), dijahit dalam partai besar, pengerjaan dan penyelesaian
jahitan 100% menggunakan mesin industri, proses penjahitan atau sewing
dilakukan sesuai alur yang sudah ditentukan. Di dalam industry garmen
pengerjaan dalam sehari mampu mencapai 1000 pcs atau lebih.
4 komentar:
maksi untuk artikel ini
ijin copas ya kak untuk tugas terimakasih
Makasih banyak kak
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Posting Komentar